Banyaknya korban jiwa tidak menyurutkan para pendaki untuk datang dan memanjat gunung yang tinggianya hampir sembilan kilometer tersebut. Selalu ada korban jiwa disetiap pendakian bahkan tahun 2013 tercatat ada 8 pendaki yang tewas saat berusaha mencapai puncak. Berikut kisah mengerikan para pendaki dalam menakhlukkan gunung everest.
1. Marco Siffredi
Tujuan dari Marco Siffredi sederhana yaitu menjadi orang pertama yang menuruni Gunung Everest dengan snowboard. Pada tanggal 22 Mei 2001, Marco mendaki puncak Everest dengan rencana menuruni gunung dengan snowboard melalui celah Hornbein. Tapi ia tidak menemukan cukup salju di rute tersebut sehingga ia menggunakan rencana cadangan yaitu turun melewati North Col Route.
Pada percobaannya itu ia berhasil menuruni gunung Everest dan menjadi orang pertama yang berhasil turun dengan cara naik snowboard setelah meluncur selama 4 jam. Namun tujuannya untuk melewati celah Hornbein belum tercapai hingga akhirnya ia kembali lagi ke Everest pada bulan Agustus untuk menuntaskan misinya.
Pada bulan itu ia berharap sudah ada salju yang cukup tebal di Hornbein sehingga bisa dilewati snowboardnya. Benar saja tebakannya karena waktu itu salju tebal menyelimuti rute paling curam di Everest tersebut. Namun nahas baginya, setelah melakukan peluncuran sejauh 1.500 meter dari bawah celah Hornbein ia jatuh dan tewas. Hingga kini tubuhnya belum ditemukan.
2. Francys Arsentiev
Seorang pendaki bernama Arsentiev yang merupakan wanita pertam pendaki gunung Everest tanpa membawa tabung Oksigen. Perjalanan untuk bisa mencapau puncak gunung everset ini sekitar 200 meter. Namun semakin tinggi mendaki maka semakin sulit untuk bisa mendapatkan oksigen sehingga banyak pendaki memutuskan untuk berkemah semalam dengan tujuan memulihkan energi. Namun , Arsentive ini tanpa berisitirahat ,dirinya akan terus mendaki dan pada akhirnya dirinya ditemukan dalam keadaan beku namun masih bernyawa. Dan karena sulit mendapat pertolongan akhirnya Arsentive pun meninggal dunia.
3. Tsewang Paljor
Tsewang Paljor ini merupakan salah satu pendaki India yang tewas melakukan pendakian gunung Everset. Tsewang Paljor ini terkenal sebagai pendaki yang suka menggunakan “Green Boots” atau sepatu boots hijau. Tsewang Paljor pun ditemukan telah tewas di di ketinggian 8.500 meter. Tsewang Paljor ini dinyatakan meningga akibat berusaha menyelamatkan diri saat badai salju menghadang ditengah pendakian.
4. Hannelore Schmatz
Wanita asal Jerman bernama Hannelore Schmatz ini berhasil memecahkan rekor sebagai wanita pertama yang mencapai lereng teratas Everest pada tahun 1979. Pada saat itu, Hennelora melakukan pendakian bersama Ray Gennet , pria asal Amerika Serikat. Namun keduanya melakukan pendakian tidak semulus dengan apa yang dibayangkan . Mereka sempat mengalami kelelahan di ketinggian 8.300 meter hingga akhirnya ditemukan meninggal. Jasadnya ditemukan pendaki lain dalam keadaan keduanya sedang bersandar di ransel mereka dengan mata terbuka lebar dan rambut terurai panjang seolah sudah tidak berdaya untuk melakukan pendakian.
5. Tomas Olsson
Pada tahun 2006, seorang pemain Sky profesional bernama Tomas Olsson ini memutuskan untuk melakukan pendakian ke gunung everset dengan tujuan nekat meluncur dari puncak Everest menggunakan sky nya.pada tanggal 16 Mei 2006 ia bersama rekannya Tormod Granheim berhasil mencapai puncak Everest setelah seharian penuh mendaki. Mereka tidak menghiraukan rasa lelah dan langsung mengambil papan seluncur mereka. Saat itu juga mereka meluncur ke bawah dengan ski menuruni North Face melalui celah Norton pada sudut kemiringan yang curam yaitu 60 derajat.
Papan ski Olsson hanya bertahan meluncur sejauh 500 meter sebelum akhirnya pecah. Akhirnya mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan cara rappeling. Saat melakukan rappeling Olsson tetap mengenakan papan ski di kakinya, kemudian jangkar salju yang menahan tali pun putus, Olsson terjatuh dari ketinggian 2.500 dan tewas seketika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar